Pada 106 tahun yang lalu, kota pesisir di bagian barat AS, San
Fransisco, diguncang gempa bumi dahsyat. Berkekuatan hampir 8 pada Skala
Richter, gempa itu menghancurkan puluhan ribu bangunan dan menewaskan
ribuan jiwa.
Menurut The History Channel, gempa mulai terjadi pada pukul 5.13 waktu setempat, saat banyak warga masih terlelap. Menurut studi para ilmuwan, bencana alam itu muncul setelah terjadi pergeseran lempeng San Andreas dan gemuruh gelombang laut dapat terdengar dari Southern Oregon hingga Los Angeles.
Banyak bangunan berbahan batu bata dan kayu bergaya arsitektur Victoria hancur lebur. Banyak penghuni tertimpa reruntuhan bangunan. Bencana berlanjut dengan kebakaran di sejumlah tempat yang sulit dipadamkan, karena tim pemadam sulit mendapatkan air.
Tim pemadam pun harus meledakkan sejumlah bangunan dengan dinamit agar api tidak menjalar dengan cepat dan terhalang reruntuhan bangunan yang diledakkan.
Kekacauan sosial pun terjadi sehingga pihak berwenang mengerahkan tentara. Bahkan Walikota San Fransisco, E.E. Schmitz, memberlakukan jam malam. Tentara diperbolehkan menembak siapapun yang ketahuan menjarah harta benda korban gempa.
Perlu lima hari bagi pihak berwenang untuk memadamkan sebagian besar kebakaran di San Fransisco setelah diguncang gempa. Diperkirakan sebanyak 3.000 orang tewas dan 30.000 bangunan hancur. San Fransisco pun mengalami pemulihan besar-besaran.
sumber : http://dunia.vivanews.com
Menurut The History Channel, gempa mulai terjadi pada pukul 5.13 waktu setempat, saat banyak warga masih terlelap. Menurut studi para ilmuwan, bencana alam itu muncul setelah terjadi pergeseran lempeng San Andreas dan gemuruh gelombang laut dapat terdengar dari Southern Oregon hingga Los Angeles.
Banyak bangunan berbahan batu bata dan kayu bergaya arsitektur Victoria hancur lebur. Banyak penghuni tertimpa reruntuhan bangunan. Bencana berlanjut dengan kebakaran di sejumlah tempat yang sulit dipadamkan, karena tim pemadam sulit mendapatkan air.
Tim pemadam pun harus meledakkan sejumlah bangunan dengan dinamit agar api tidak menjalar dengan cepat dan terhalang reruntuhan bangunan yang diledakkan.
Kekacauan sosial pun terjadi sehingga pihak berwenang mengerahkan tentara. Bahkan Walikota San Fransisco, E.E. Schmitz, memberlakukan jam malam. Tentara diperbolehkan menembak siapapun yang ketahuan menjarah harta benda korban gempa.
Perlu lima hari bagi pihak berwenang untuk memadamkan sebagian besar kebakaran di San Fransisco setelah diguncang gempa. Diperkirakan sebanyak 3.000 orang tewas dan 30.000 bangunan hancur. San Fransisco pun mengalami pemulihan besar-besaran.
sumber : http://dunia.vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar